TEKNIK MENDIDIK/ MENGAJAR MENURUT NABI MUHAMMAD SAW

1.  Diam pada sesuatu yang tidak diketahui

     Nabi Muhammad SAW merapakan panutan bagi umat islam, Nabi muhammad merupakan orang yang paling mulia,  dan pintar. ketika ada pertanyaan tentang sesuatu yang belum diketahuinya, beliau akan diam atau mengatakan "Laa adri" (saya tidak tahu) sampai dia diberi dan tidak menjawab hingga di turunkan wahyu kepadanya. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah, Jabir bertanya kepada Rasulullah, " Ya Rasulullah, Bagaimana saya berbuat dengan harta saya? Apa yang saya lakukan?" dan rasulullah tidak menjawabnya dengan pendapatnya atau dengan Qiyas sedikitpun hingga turun wahyu tentang warisan.

2.  Memarahi pertanyaan yang bertele - tele

     Rasulullah tidak menyukai dengan pertanyaan yang bertele -tele dan tidak penting serta membenci pertanyaan yang mendatangkan kesulitan bagi umat. seperti yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Zaid bin Khalid Al-Juhani bahwasanya seorang laki-laki menanyakan  tentang luqathah (barang temuan). Beliau bersabda, "Umumkan tali (yang mengikatnya), atau beliau berkata (umumkan) tempatnya dan umumkan selama setahun. Setelah itu kau bisa mempergunakannya. Bila pemiliknya datang, maka berikanlah ia kepadanya". Seorang bertanya, "Bagaimana dengan unta yang hilang?", Rasulullah SAW marah, dan mukanya memerah dan bersabda, "Apa kepentingan anda dengannya? Ia memiliki persedian air dalam perut yang cukup dan kakinya. ia bisa mendatangi air (sendiri) dan memakan daun - daunan. Biarkan ia hingga ditemukan oleh pemiliknya."

3.  Toleransi untuk bertanya kembali dan diskusi untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman

     Rasulullah SAW tidak pernah marah di saat ditanya kembali soal ilmu. Bahkan beliau memberikan kesempatan bertanya dan berdialog untuk menghilangkan kesulitan. seprti pertanyaan Umar bin Al-Khattab tentang usaha setelah takdir, "Wahai Rasulullah, Apakah kita melakukan sesuatu yang belum ditakdirkan  atau pada sesuatu yang telah selesai ditentukan?, Rasulullah SAW bersabda, " Bahkan pada sesuatu yang telah selesai ditentukan, Wahai umar! Hal tersbbut tidak didapatkan kecuali dengan amal (usaha)". dalam hadist tersebut Rasulullah tidak marah, beliau menjelaskan bahwa semua itu didapatkannya dengan amal (Usaha). Bertanya ulang seperti ini, juga dilakukan oleh Dzillihyah Al-Kilaby dan Surawah bin Malik bin Jasyam Al-Madlaji. Rasulullah SAW tidak marah dengan pertanyaan keduanya, bahkan Rasulullah SAW menghilangkan kebingunan mereka.

4.  Mengizin beliau diingatkan

     Sa'd bin Abi Waqqash mengingatkanRasulullah SAW tiga kali tentang pemberiannya.  Karena ia menyangka  bahwa Rasulullah SAW lupa memberi kepada orang yang lebih berhak mendapatkannya. Rasulullah SAW tidak mengingkari hal tersebut, namun menjelaskan penyebab beliau meninggalkan orang yang dimaksud oleh Sa'd yang lebih berhak dan memberikan kepada yang lain.Hal tadi diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Sa'd.bertanya kepada Rasulullah SAW sebanyak tiga kali karena Rasulullah SAW memberikan beberapa orang dan tidak memberikan salah seorang yang dia itu paling berkesan kepada ku. dan mengingatkan Rasulullah dengan pertanyaan "Ya Rasulullah ada dengan dia?". Rasulullah bersada "dia seorang muslim", "Wahai Sa'd, saya memberikan seseorang dan lainnya yang lebih saya cintai dari dia, khawatir pemberian itu akan menjerumuskan nya ke Neraka".

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>B E R S A M B U N G<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<