Skip to main content

TEORI BELAJAR KOGNITIF




Teori belajar Kognitif biasa disebut dengan model Perseptual. Teori ini sangat berbeda dengan teori Behavioristik yang hanya memandang proses belajar merupakan hubungan antara Stimulus dan Respon tanpa memperhatikan apa yang terjadi diantara keduanya. Teori belajar Kognitif menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar. 

Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Proses internal seperti ingatan, retensi, emosi dan kejiwaan lainnya sangat mempengaruhi hasil belajar atau perkembangannya. Stimulan yang diberikan kepada seseorang mengakibatkan terjadinya penyesuaian pada struktur kognitif dan pengalaman sebelumnya, jika seandainya stimulant yang diberikan memiliki hubungan dengan pengalaman sebelumnya, hal ini dapat mengakibatkan lancarnya proses pembentukan kognitif baru. namun jika seandainya tidak, maka akan mengalami kesulitan dalam pembentukan kognitif baru.

Beberapa ahli yang menganut teori kognitif ini seperti,

     a. Peaget (Teori Perkembangan Peaget)
Teori perkebambangan Peaget ini lebih focus pada perkembangan genetic seseorang, semakin bertambah usia seseorang, maka semakin komplek susunan syarafnya dan semakin meningkat juga kemampuannya dalam pembentukan kognitif baru. 
Dalam proses perkembangan yang perlu diperhatikan yaitu keseimbangan antara apa yang dirasakan, apa yang diketahui dan apa yang dilihat. Perkembangan tidak terganggu ketika ketiga kesimbangan tadi saling terhubung dan terbentuk fenomena baru berupa pengalaman atau struktur kognitif baru, serta dapat mengatasi situasi baru.
Jika perkembangan terganggu, maka perlu melakukan proses adaptasi dengan lingkungan. proses adaptasi ini melalui dua tahap yaitu Asimilasi dan Akomodasi. Asimilasi merupakan proses perubahan apa yang dipahami sesuai dengan kognitif yang ada, Akomodasi merupakan perubahan struktur kognitf sehingga dapat dipahami. setelah tahap Asimilasi dan Akomodasi, perlunya penyeimbangan (Ekuilibrasi) antara lingkungan luar dengan stuktur kognitifnya.
Tahap-tahap perkembangan menurut Peaget.
  • Sensori Motorik (0 – 2 tahun), Pertumbuhan kemampuan anak terlihat dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. 
  • Preoperasional (2 -7 atau 8 tahun) , Anak pada tahap ini dapat menggunakan simbol atau bahasa tanda dan mulai berkembang  konsep-konsep intuitif. Biasanya konsep intuitif ini mulai berkembangan mulai usia 4 tahun. 
  • Preoperasional konkrit ( 7 atau 8 – 11 atau 12 tahun), Anak pada tahap ini sudah bisa mengenal aturan yang jelas dan logis, mampu menangani system klasifikasi , perlu diberikan gambaran konkrit untuk menelaah persoalan, dan masih bermasalah dalam berpikir abstrak. 
  • Operasional Formal ( 11 atau 12 – 18 tahun), Anak pada tahap ini mampu berpikir abstrak dan logis dengan pola piker kemungkinan, bekerja secara efektif dan sistematis, menganalisis secara kombinasi, cara berpikir yang proporsional, dan mampu menarik generalisasi secara mendasar. 

    b. Bruner ( Pemahaman konsep)
Menurut Bruner belajar akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Kebudayaan mempengaruhi tingkah laku seseorang. hal ini sering disebut dengan free discovery Learning. 
Bruner menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi struktur kognitif, sedangkan menurut peaget yaitu struktur kognitif mempengaruhi bahasa. Tahap perkembangan kognitif menurut bruner yaitu. 
  • Enaktif , Anak pada tahap ini melakukan aktivitas –aktivitas dalam upaya memahami lingkungan sekitarnya. 
  • Ikonik, Anak pada tahap ini memahami objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi verbal 
  • Simbok, Anak telah memiliki ide- idea tau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam bahasa dan logika. 

    c. Ausubel (Advance Organizer).
Menurut Ausubel belajar seharusnya berbentuk asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi pelajaran diasimilasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif. Pengetahuan umum dan konkrit yang diperoleh seseorang akan memudahkannya dalam memahai pengetahuan baru yang lebih rinci. bruner lebih menekankan tentang pemberian materi pelajaran dari umum ke khusus atau rinci. 
Advence Organizer yang dikembangkannya merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif dalam merancang pembelajaran. gunanya sebagai kerangka isi yang akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh infotmasi baru. kerangka dalam bentuk abstraksi dan ringsan konsep dasar tentang apa yang dipelajari dan hunugannya dengan materi yang telah ada.

Comments

Popular posts from this blog

Pecatur A, B, C dan D bertanding dalam suatu turnamen catur, Urutan pemain yang memperoleh nilai tertinggi sampai ke terendah adalah ...

  Pecatur A, B, C dan D bertanding dalam suatu turnamen catur. Setiap pemain saling bertemu satu kali. pada setiap pertandingan, pemain yang menang, seri dan kalah, berturut-turut mendapatkan nilai 2, 1, dan 0. Data hasil pertandingan adalah A menang 2 kali, B seri dua kali, C kalah dua kali, dan D tidak pernah seri. Pembahasan; dari tabel setiap pecatur bertanding sebanyak tiga kali; seperti A dengan B, A dengan C dan A dengan D.  *B dua kali seri pastinya B  seri ketika melawan A dan melawan C (karena D tidak pernah seri),  * A menang 2 kali pastinya A menang melawan C dan melawan D ( karena A melawan B seri) *  kalah 2 kali pastinya C kalah melawan A dan melawan D (karena C seri melawan B) B dan D belum ditentukan menang atau kalah nya.   Pertandingan     Menang     seri     kalah                 A dan B         -   B/A     -      A dan C        A    -   C      A dan D       A    -     D      B dan C        -   B/C     -      B dan D      B/D    -   B/D    ?      C dan D        D

SOAL AKM TRANSFORMASI MATRIKS

 1.   Tata mendapatkan tugas dari Yuliana untuk menentukan besaran translasi yang dilakukannya jika posisi awalnya dititik $(4,2)$ dan posisi akhirnya$(-1,-2)$  berapakah besaran translasinya? Jawab; Pososi Akhir = posisi awal + besaran translasi $\left(\begin{matrix}-1\\-2\end{matrix}\right)=\left(\begin{matrix}4\\2\end{matrix}\right)+\left(\begin{matrix}a\\b\end{matrix}\right)$ $4+a=-1$ maka $a=-1-4=-5$ $2+b=-2$ maka $b=-2-2=-4$ jadi besaran translasinya $(-5,-4)$ 2.   Persamaan parabola $y=2x^2+6$ ditranslasikan oleh matriks $\left(\begin{matrix}1\\3\end{matrix}\right)$ akan mempunyai bayangan parabola dengan titik puncak …. Jawab; $\left(\begin{matrix}x'\\y'\end{matrix}\right)=\left(\begin{matrix}x\\y\end{matrix}\right)+\left(\begin{matrix}1\\3\end{matrix}\right)$ $x+1=x'$ maka $x=x'-1$ .....(1) $y+3=y'$ maka $y=y'-3$ ....(2) substitusi (1) dan (2) ke $y=2^2+6$ menjadi $y'-3=2(x'-1)^2+6$ $y'-3=2(x'^2-2x'+1)+6$ $y'-3=2x'^2-4x'

SOAL AKM MATRIKS

  7.   Jawab; a. BENAR B. Salah (seharusnya sama dengan g bukan h) C. Salah (seharusnya kotak silang bukan kotak dua) D. Salah E.  Salah 8.   Jawab; $A_{2\times 2} \times B_{2\times 2}$ karena banyak kolom A sama dengan banyak baris B (dapat dikalikan)  $B_{2\times 2} \times A_{2\times 2}$ karena banyak kolom B sama dengan banyak baris A (dapat dikalikan) $A_{2\times 2} \times C_{3\times 2}$ karena banyak kolom A tidak sama dengan banyak baris C (tida dapat dikalikan) $C_{3\times 2} \times A_{2\times 2}$ karena banyak kolom C sama dengan banyak baris A (dapat dikalikan) $B_{2\times 2} \times C_{3\times 2}$ karena banyak kolom B tidak sama dengan banyak baris C ( tidak dapat dikalikan) $C_{3\times 2} \times B_{2\times 2}$ karena banyak kolom A sama dengan banyak baris B (dapat dikalikan) jadi banyak perkalian yang dapat dilakukan adalah 6 9.   Matriks $L=\left(\begin{matrix}a&b&c\\1&2&3\\d&e&f\end{matrix}\right)$, jika $L^T$ merupakan transpose dari matriks L, ma