Skip to main content

Posts

CARA MENGAJAR MENURUT NABI MUHAMMAD SAW - Part I-

1.  Menyuruh diam siswa sebelum mengajar,        Membuat kelas tenang dan siswa diam sebelum mengajar merupakan hal yang terpenting dalam   pembelajaran. kondisi siswa yang diam dan tenang membuat guru lebih mudah menyampaikan segala informasi yang penting, kondisi ini berbeda ketika siswa dalam keaadan belum diam, akan terjadi pengulangan beberapa kali penyampaian informasi yang sama. Hal ini dapat dilihat dalam sahihnya Imam Al-Bukhari dalam bab Diam (untuk mendengar) Ulama. 2.  Memanggil nama lawan bicara dengan pangilan yang disukainya.       Pemanggilan lawan bicara dengan nama yang disukainya dapat memfokuskan pikiran orang tersebut sehingga dia dapat menelaah setiap apa yang kita sampaikan. seperti yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda " Wahai wanita muslimah, wahai wanita muslimah! Jangan menyepelekan (pemberian) seorang tetangga kepada tetangga lain, walau sekedar kikil kambing ". dalam hadist ini Rasulullah

MENGATASI KESULITAN SISWA PENJUMLAHAN HASILNYA BELASAN

Penjumlahan untuk tingkat SMA merupakan hal yang dasar dan seharusnya mereka sudah mahir dalam penjumlahan, tapi kenyataan sekarang, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam penjumlahan. seperti penjumlahan dasar yang menghasilkan bilangan belasan. Temuan penulis dilapangan menunjukkan bahwa ada sebagian siswa masih menggunakan bantuan jari dalam penjumlahan yang menghasilkan belasan. Untuk mengatasi permasalahan ini, kita sebagai guru mengulangi lagi atau memperbaiki kemampuan penjumlahan belasan tersebut. untuk materi penjumlahan, kemampuan yang di lihat yaitu kecepatan siswa dalam menjumlahkan bilangan satuan dengan satuan yang menghasilkan bilangan belasan. diharapkan tidak menggunakan alat bantu lain ketika menjumlahkan bilangan tersebut, serta paham bentuk dari penjumlahan dua angka yang menghasilkan bilangan belasan. Hal yang harus dilakukan adalah menghapal hubungan penjumlahan dua angka yang menghasilkan 10. Penjumlahan angka yang menghasilkan 10 yaitu.   1

Masalah Siswa Ketika Belajar Matematika

     Matematika sering dianggap oleh sebagian besar siswa menjadi pelajaran yang sangat sulit dipahami. Ketika pelajaran itu baru dimulai, terjadi perubahan ekspresi wajah dan gerak tubuh mereka. Wajah cerah akan berganti menjadi kusam atau cemberut. Canda tawa dan kecerian akan berubah menjadi ekspresi tegang atau kadang-kadang mereka berusaha untuk menghindari mempelajarinya. Hal ini sangat wajar terjadi. karena sebagian mereka tidak mengetahui kegunaan dari apa yang mereka pelajari serta mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak ada hubungannya dengan lingkungan kerja nanti.        Berdasarkan pengalaman penulis dalam proses pembelajaran ditingkat SMA, mereka yang tidak suka terhadap pelajaran matematika disebabkan beberapa faktor, diantaranya seperti kemampuan dasar nya matematika yang lemah (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian atau disingkat dengan KABATAKU), serta mereka selama ini di ajarakan menggunakan variabel tapi mereka tidak pernah beritahu secara

KISI - KISI SOAL INTEGRAL TINGKAT SMA KELAS XII IPA

Materi integral yang diajarkan di tingkat SMA terbagi menjadi 3 pokok bahasan, 1. Integral tak tentu 2. integral tertentu 3. Aplikasi Integral Ketiga pokok bahasan diatas dapat kita tulis soal untuk uji pemahaman siswa tentang materi integral, sebelum pembuatan soal, alangkah baiknya kita membuat kisi -kisi soal, berikut ini contoh kisi-kisi soal yang komponennya kurang lengkap. Penulis tidak menampilkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada tabel berikut. KISI –KISI PENYUSUNAN SOAL INTEGRAL TINGKAT SMA KELAS XII IPA NO Materi Indikator Soal Jumlah soal 1 Integral Tak Tentu Menentukan persamaan kurva jika diketahui gradient garis singgung dan titik yang dilalui kurva. 1 2 Menentukan bentuk fungsi awal jika diketahui hasil turunan fungsi tersebut dan titik yang dilaluinya. 2 3 Menentukan integral tak tentu dari fungsi lajabar biasa 2 4 Menentukan integral tak

Metode Penelitian Pengembangan (Development Research Methods)

Metode Penelitian Pengembangan (Development Research Methods) Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model Penelitian Pengembangan       Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik. Hal yang harus diperhatikan peneliti pada model pengembangan adalah: a. Harus menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat dan jelas yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk. b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang su

Media education interaktive

Association Technology and Education Communication (Sadiman, 2006: 6) "restrict all forms and media as a channel that people use to distribute information". According to Gagne (1970) in (Sadiman, 2006: 6) "the media are different types of components in the environment that can stimulate students to learn". According to the National Education Association (NEA) in Sadiman, (2006: 7) "media are forms of communication both printed and audio-visual and equipment". Meanwhile, according to Hamalik (1994: 172) "the media is all the physical tools that can convey the message and stimulate students to learn". According to Harto (http://ginigitu.wordpress.com/ 2009 / 04 / 21 / multimedia-as-media-interactive-learning /), "Understanding related interactive 2-way communication or more of the components of communication. Communication components in an interactive learning media (computer based) is the relationship between humans (as a user / users of